Berikut adalah contoh aktivitas pembelajaran Bahasa Indonesia yang menghadirkan prinsip Pembelajaran Mendalam: Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan.
✅ Contoh Aktivitas Pembelajaran Bahasa Indonesia (Fase E/SMA)
Topik: Menyusun Teks Editorial
Kompetensi: Menulis gagasan, pandangan, dan pesan tertulis secara logis, kritis, dan kreatif.
🌟 1. Aktivitas Berkesadaran
Aspek |
Contoh Aktivitas |
Kenyamanan belajar |
Guru membuka kelas dengan permainan “Pendapat Siapa Ini?”: potongan kalimat opini anonim ditempel di papan, siswa menebak siapa yang menulis. Membangun rasa aman dan keakraban.
|
Fokus dan perhatian |
Latihan "Jeda Reflektif": Setelah membaca teks editorial, siswa diberi waktu 2 menit untuk hening dan menuliskan satu pertanyaan kritis terkait isi teks.
|
Kesadaran proses berpikir |
Diskusi metakognitif: “Bagaimana cara kamu menyusun argumen tadi? Apa yang membuatmu yakin itu efektif?”
|
Keterbukaan perspektif |
Siswa diminta menanggapi teks dari sudut pandang berbeda (misalnya, sebagai pelajar, orang tua, atau tokoh masyarakat).
|
Keingintahuan |
Tantangan “Fakta atau Opini?”: siswa mengevaluasi paragraf editorial untuk mengidentifikasi fakta dan opini secara kritis.
|
💡 2. Aktivitas Bermakna
Aspek |
Contoh Aktivitas |
Kontekstual |
Siswa menulis teks editorial tentang isu yang mereka alami sendiri, seperti tata tertib sekolah atau penggunaan HP di kelas.
|
Pengalaman sebelumnya |
Menyambung dengan pelajaran sebelumnya (misalnya, teks eksposisi) dengan refleksi: “Apa perbedaan antara eksposisi dan editorial?”
|
Kebermanfaatan dalam konteks baru |
Siswa memublikasikan editorial di mading sekolah atau media sosial kelas. |
Keterkaitan antar ilmu |
Kolaborasi dengan mapel PPKn untuk membahas kebebasan berpendapat dan etika menyampaikan kritik.
|
Pembelajar sepanjang hayat |
Siswa membuat jurnal refleksi: “Apa yang saya pelajari tentang menyampaikan gagasan secara kritis dan santun hari ini?”
|
🎉 3. Aktivitas Menggembirakan
Aspek |
Contoh Aktivitas |
Interaktif |
Debat mini editorial: dua tim menyampaikan dan membantah opini mereka dengan data yang kuat.
|
Menarik |
Tantangan “Headline Paling Menggigit”: siswa berlomba membuat judul editorial yang menarik dan menggugah rasa ingin tahu.
|
Menginspirasi |
Siswa menonton video editorial dari tokoh muda Indonesia, lalu menulis respons editorial mereka sendiri.
|
Tantangan memotivasi |
“Tantangan 100 Kata”: menulis editorial singkat hanya dalam 100 kata namun tetap tajam dan padat.
|
Keberhasilan belajar |
Momen “AHA!” saat siswa menyadari bahwa tulisan mereka bisa memengaruhi opini teman lain — ditunjukkan lewat voting opini terbaik. |
Komentar0