Penerapan Budaya Disiplin Positif bagi Siswa di Sekolah

Daftar Isi
Gambar Ilustrasi

Disiplin positif adalah sebuah pendekatan yang memfokuskan pada menciptakan lingkungan yang aman dan membangun kepercayaan serta mengembangkan kemampuan siswa untuk membuat keputusan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan disiplin positif di sekolah:

  • Menciptakan lingkungan yang aman: Buatlah lingkungan sekolah yang aman dan sejahtera, karena hal ini akan membantu siswa merasa nyaman dan merasa aman untuk belajar.
  • Membangun hubungan yang positif dengan siswa: Bangun hubungan yang positif dengan siswa dengan cara menunjukkan minat dan perhatian terhadap mereka, mendengarkan apa yang mereka katakan, dan memberikan dukungan kepada mereka.
  • Menyediakan pujian yang tepat: Berikan pujian yang tepat kepada siswa yang telah menunjukkan kemajuan atau yang telah mencapai tujuannya. Ini akan membantu mereka merasa dihargai dan terdorong untuk terus belajar.
  • Menetapkan aturan yang jelas: Tentukan aturan yang jelas dan pastikan bahwa semua siswa mengerti aturan-aturan tersebut. Aturan yang jelas akan membantu siswa merasa aman dan terlindungi, serta membantu menciptakan lingkungan yang aman untuk belajar.
  • Mengajarkan kemampuan membuat keputusan yang tepat: Ajarkan kepada siswa cara membuat keputusan yang tepat dengan cara memberikan mereka pilihan yang realistis dan membantu mereka memahami konsekuensi dari keputusan yang mereka buat. Ini akan membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang tepat di masa depan.


Penerapan Budaya Disiplin Positif Bagi Siswa di Sekolah

Dalam proses pelaksanaan dilapangan disiplin positif sering disalah artikan, nah untuk memastikannya ada beberapa bentuk disiplin positif yang dapat dilakukan kepada siswa agar berjalan dengan baik

Ya, memang sering terjadi disiplin positif disalahartikan sebagai tidak memberikan tindakan atau sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan. Namun, disiplin positif sebenarnya tidak berarti tidak memberikan tindakan atau sanksi kepada siswa. Berikut adalah beberapa bentuk disiplin positif yang dapat dilakukan kepada siswa agar proses pelaksanaannya berjalan dengan baik:

  1. Menggunakan teknik redirection: Teknik ini dilakukan dengan mengalihkan perhatian siswa dari tindakan yang tidak diinginkan kepada tindakan yang lebih baik.
  2. Menggunakan teknik pemecahan masalah: Teknik ini dilakukan dengan membantu siswa menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya dengan cara membantu mereka mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada dan memutuskan pilihan yang paling tepat.
  3. Menggunakan teknik kontrak sosial: Teknik ini dilakukan dengan membuat kontrak sosial bersama siswa yang berisi aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua siswa.
  4. Menggunakan teknik pemberian pilihan: Teknik ini dilakukan dengan memberikan siswa pilihan-pilihan yang realistis dan membantu mereka memahami konsekuensi dari keputusan yang mereka buat.
  5. Menggunakan teknik pemberian kepercayaan: Teknik ini dilakukan dengan memberikan siswa tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan mereka dan membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka.

Butuh dukungan semua pihak lingkungan sekolah dalam penerapan disiplin positif

Ya, memang sangat penting untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak lingkungan sekolah dalam penerapan disiplin positif. Tanpa dukungan dari semua pihak, penerapan disiplin positif tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan memberikan hasil yang diinginkan.

Memberikan Hukuman Kepada Siswa, Apakah kita Melakukan Budaya Dispilin Positif ? 

Siswa melakukan pelanggaran terhadap aturan atau kesepakatan, apakah dengan memberikan hukuman kepada siswa tersebut berarti tidak melakukan budaya displin positif

Tidak selalu demikian. Disiplin positif tidak berarti tidak memberikan hukuman kepada siswa yang melakukan pelanggaran aturan atau kesepakatan. Namun, disiplin positif berfokus pada cara menangani pelanggaran yang membantu siswa memahami konsekuensi dari tindakannya dan membantu mereka belajar cara memperbaiki tindakan mereka di masa depan. Dengan demikian, daripada memberikan hukuman yang tidak membantu siswa belajar dari kesalahan mereka, lebih baik memberikan tindakan atau sanksi yang membantu siswa memahami konsekuensi dari tindakannya dan membantu mereka belajar cara memperbaiki tindakan mereka di masa depan.

Contohnya, seorang siswa yang melakukan pelanggaran aturan sekolah dengan sengaja membuat kekacauan di kelas, daripada memberikan hukuman seperti memberikan detensi atau memberikan sanksi lain yang tidak membantu siswa belajar, lebih baik memberikan tindakan seperti meminta siswa tersebut membuat rencana tindakan untuk memperbaiki tindakannya di masa depan atau meminta siswa tersebut membantu mengembalikan keadaan kelas ke kondisi semula. Dengan demikian, siswa tersebut akan belajar dari kesalahannya dan memahami konsekuensi dari tindakannya, serta memiliki peluang untuk memperbaiki tindakannya di masa depan.


Posting Komentar