Momen AHA di kelas dengan konteks Matapelajaran PJOK

Berikut contoh kegiatan pembelajaran yang menunjukkan penerapan setiap tahap dalam menciptakan Momen AHA di kelas, dengan konteks mata pelajaran PJOK 

Tahap	Strategi Guru	Contoh Kegiatan di Kelas
a. Bangkitkan Rasa Ingin Tahu	Gunakan pertanyaan pemantik, teka-teki, atau fenomena menarik.	Guru memulai pelajaran dengan bertanya: “Mengapa kita harus melakukan pemanasan sebelum berolahraga?” Siswa diminta menuliskan pendapat masing-masing di kertas kecil dan menempelkannya di papan ide. Guru lalu memperlihatkan video singkat tentang atlet yang mengalami cedera karena tidak pemanasan.
b. Ciptakan Konflik Kognitif	Hadirkan situasi yang menantang pemahaman awal siswa.	Guru meminta dua kelompok siswa melakukan lari sprint 30 meter — satu kelompok tanpa pemanasan dan satu kelompok dengan pemanasan. Setelah itu, guru menanyakan: “Bagaimana perasaan tubuh kalian?” dan “Apakah ada perbedaan hasil atau kenyamanan antara kedua kelompok?”
c. Fasilitasi Eksplorasi	Berikan ruang untuk mencoba, gagal, dan berdiskusi.	Setiap kelompok mendiskusikan hasil pengamatan mereka. Mereka membandingkan detak jantung, kelincahan, dan rasa nyeri otot. Guru berkeliling memberi dukungan, mengajukan pertanyaan pemandu, dan mencatat temuan siswa di papan tulis.
d. Bimbing dengan Pertanyaan Reflektif	Arahkan dengan pertanyaan yang menggugah, bukan jawaban langsung.	Guru menanyakan: “Mengapa tubuh kelompok yang tidak pemanasan terasa lebih kaku?” dan “Apa fungsi pemanasan terhadap otot dan pernapasan kita?” Siswa mencoba menjelaskan dengan bahasa mereka sendiri, lalu saling menanggapi antar kelompok.
e. Konfirmasi dan Rayakan Momen AHA	Validasi pemahaman baru siswa dan beri apresiasi.	Setelah diskusi, guru menegaskan konsep bahwa pemanasan membantu otot siap bekerja dan mencegah cedera. Guru berkata, “Nah, kalian menemukan sendiri alasannya! Inilah pentingnya pemanasan.” Guru memberi tepuk tangan bersama dan meminta satu siswa menjelaskan kembali temuannya di depan kelas.